Kisah TKI Yang Dijebak Jadi PSK di Malaysia

MENU


Kasus kekerasan yang dialami oleh tenaga kerja Indonesia di luar negeri memang tak pernah berhenti diberitakan sepanjang tahunnya. Penyiksaan yang kerap terjadi terbukti tak membikin penurunan peminat TKI setiap tahunnya.

Malaysia merupakan destinasi yang paling sering dituju para TKI. Data BNP2TKI dari awal tahun hingga 31 Oktober mencatat 95.785 WNI berangkat ke negeri jiran tersebut. Angka tersebut merupakan 29,4% dari keseluruhan buruh migran yang diberangkatkan sepanjang 2014.

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh majikan Malaysia kepada TKI memang bukan berita baru lagi. Kasus terbaru malah lebih miris didengar. BRI Kuala Lumpur memulangkan 9 WNI korban dari tindak pidana perdagangan seseorang (TPPO) yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Malaysia.

Menurut kesaksian korban, selama di Malaysia mereka diperlakukan sangat tidak layak. Mereka tidak dibayar dan mendapatkan makanan yang sangat memprihatinkan. Mereka bahkan disekap kecuali saat bekerja sebagai PSK.

"Para korban tersebut dijanjikan bekerja di rumah makan atau salon dengan gaji besar di Malaysia, namun ternyata dipekerjakan sebagai PSK. Mereka dikirim ke Malaysia dengan memakai paspor yang identitasnya tidak asli terutama usianya," ujar Herman Prayitno, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, dikutip dari Merdeka.com.

Dari kasus ini diketahui bahwa Delapan dari sembilan korban itu diberangkatkan ke Malaysia oleh agen perseorangan berkewarganegaraan Indonesia, dimana Tujuh di antaranya merupakan korban di bawah umur.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Negara Bagian Penang merupakan lokasi paling banyak menampung korban perdagangan manusia asal Indonesia, dimana dari pulau ini sebagianperempuan juga dikirim ke Thailand dan negara lainnya.

Farida Zaharina, alias Ina merupakan salah satu pemain besar yang sering melakukan perdagangan manusia. Hingga kini Polri kini terus memburu pelaku yang dikenal ktif keliling kampung-kampung di Tanah Air untuk mencari korban.

"Para korban dijanjikan sebagai pembantu rumah malah jadi penari striptis. Di sana jadi pendamping di pub-pub di Malaysia," kata Kanit Trafficking Bareskrim Polri AKBP Arie Darmanto.
MENU 2