Puluhan pelajar Mesiko yang hilang sejak 6 pekan lalu ternyata menjadi korban pembunuhan. Tidak hanyalah itu, jasadnya juga dibakar hingga menjadi abu dan dibuang di tempat pembuangan sampah dan ke sungai.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Jaksa Agung Meksiko, Jesus Murillo Karam seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (8/11).
Sebanyak 43 pelajar tewas yang didalangi oleh 3 anggota geng. Ketiganya mengaku membakar jasad pelajar itu di dekat Iguala, negara bagian Guerrero.
Murillo menjelaskan, para pelaku memerlukan waktu hingga 14 jam untuk membakar jasad hingga menjadi abu. "Mereka mencoba menghapuskan segala jejak yang ada," tuturnya.
"Saya marah, sedih dan masyarakat Meksiko juga," cetus Murillo.
Selama ini tersiar kabar seandainya kepolisian Meksiko bekerjasama dengan anggota geng dalam kasus penculikan dan pembunuhan para mahasiswa tersebut. Presiden Meksiko Pena Nieto menyatakan, ia berjanji akan menghukum segala yang terlibat.
"Penyelidikan akan dilakukan secara total, segala yang bertanggung jawab akan dihukum sesuai hukum," tegasnya.
Usai dilakukan penyelidikan secara besar-besaran, sebanyak 74 seseorang ditangkap. Termasuk di antaranya para anggota geng narkoba Guerreros Unidos, 36 polisi Iguala dan Cocula, serta mantan walikota Iguala Jose Luis Abarca dan istrinya, Maria de los Angeles Pineda, yang ditangkap pada Selasa (4/11) lalu.